MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH
Allah Sang Pencipta
Dunia beserta isinya diciptakan Allah pada awal sejarah kehidupan manusia, segala sesuatu diciptakan dari ketiadaan.
Karya ciptaan Allah dilakukan secara bertahap dan segalanya dalam keadaan baik
Manusia diciptakan Allah manurut gambar dan rupa-Nya. Manusia dipercayakan untuk menguasai bumi atas nama-Nya.
hingga sekarang gereja tetap mempertahankan iman yang sama. Allah adalah asal, sumber, dan tujuan alam semesta. Hal ini tercermin dalam doa syahadat para rasul yang pendek : aku percaya akan Allah Bapa yang mahakuasa pencipta langit dan bumi.
SEMUA MANUSIA SECITRA ALLAH(pancaran, mencerminkan)
Dasar biblis /kitab suci
Istilah “citra Allah” tercermin dalam kisah penciptaan manusia (kej 1:26-27)
Dua ayat menyinggung istilah citra : kej 1:26 dan kej 5:3
Istilah citra Allah tidak didefinisikan secara harafiah (foto Allah)
Konsep dipedomani : manusia sungguh citra Allah.
SEMUA MANUSIA SECITRA ALLAH(pancaran, mencerminkan)
1.Semua manusia secitra Allah, karena manusia memiliki Jiwa dan Roh.(struktur dasar manusia:roh,jiwa dan raga)
Tubuh sesungguhnya mampu membuat terlihat apa yang tidak kelihatan, yang spiritual dan yang ilahi.
Jiwa dan roh ini yang memungkinkan manusia mempuyai perasaan, kehendak dan pemikiran.
Jiwa dan roh atau bisa disebut kerohanian, jadi pribadi manusia adaalh suatu yang bersifat imani dan suci terhadap raga .
Dengan roh dan jiwa ini , maka setiap pribadi manusia lebih bermartabat dan luhur.
2.Semua manusia secitra Allah, karena manusia memiliki kemampuan-kemampuan yang membuat mirip dengan Allah. Ia menjadi citra Allah (kemampuan akal budi, kehendak bebas, menguasai)
Menerangkan arti manusia diciptakan sebagai citra Allah (kejadian 1:26)
Manusia menjadi ciptaan tertinggi/istimewa dibanding ciptaan lainnya
Menandakan bahwa Allah menciptakan seperti dirinya dengan tujuan agar mansia bisa berdialog dengan Allah.
Manusia sebagai partner dan sahabat Allah yang disapa dan menjawab.
Membedakan manusia dgn ciptaan lainnya
Manusia diciptakan menurut rupa-Nya sendiri (puncak ciptaan)
Manusia diciptakan baik adanya
Pada awalnya seluruh ciptaan Tuhan termasuk manusia diciptakan dalam keadaan baik (kej 1:31) manusia hidup bahagia, hidup berkelimpahan di taman firdaus ,bila menjalankan perintah Allah dan senantiasa dalam kasih-Nya manusia tidak dapat mempertahankannya (makan buah terlarang)
manusia jatuh dalam dosa dan menderita manusia kembali ke jalan Allah(metanonia: bertobat) perutusan yesus untuk menyelamatkan manusia.
Manusia diciptakan baik adanya
Manusia diciptakan baik adanya artinya karena manusia memiliki martabat yang luhur. Manusia sebagai ciptaan yang secitra Allah, maka setiap manusia harus di hargai dan dihormati sebagai manusia yang berpribadi dan bermartabat kendati memiliki keterbatasan dan berbeda satu dengan yang lainnya baik tingkat intelektual, ras, kaya, miskin dsb.
3. Kebaikan diri menggambarkan kebaikan Allah
Bersikap positip terhadap orang lain
Manusia diberi kemampuan berfikir (akal budi) dengan akal budi manusia dapat berinteraksi dengan sesama, lingkungan terlebih-lebih dengan Tuhan sebagai pencipta.
rencana Allah agar tercipta keserasian, keseimbangan, khususnya pada sesama supaya bahagia (saling percaya, komunikasi yg baik, tidak berprasangka buruk)
Mejelaskan sikap-sikap positif terhadap orang lain, tidak berprasangka buruk.
Allah menciptakan manusia tidak sama seperti ciptaan lain. Manusia diberi kemampuan berpikir. Dengan akal budinya, manusia mampu mengadakan interaksi dengan sesama, lingkungan terlebih-lebih dengan Tuhan sebagai pencipta.
Rencana Allah menciptakan manusia dengan seluruh isinya agar tercipta keserasian dan keseimbangan, khususnya pada sesama supaya kebahagiaan yang dijanjikan Allah tercapai. Keserasian itu tercapai jika satu dengan yang lain saling percaya dan mempuyai komunikasi yang baik. Dasar keserasian antar sesama manusia adalah saling percaya dan tidak berprasangka buruk.
Upaya menjaga keluhuranku sebagai manusia
Menerima keadaan fisik/tubuh sebagai anugerah Allah
Penodaan tubuh (pelecehan fisik)
faktor penodaan tubuh:
1. kurangnya kesadaran akan solidaritas terhadap sesama manusia
2. kurangnya kesadaran bahwa tubuh/fisik adalah kudus
3. keadaan ekonomi
4. pandangan hidup yang materialistis
Sikap dan tindakan menghargai sesamaku
Sikap dan tindakan menghargai sesamaku dengan tidak bertidak diskriminasi terhadap sesama.
Faktor penyebab terjadinya diskriminasi:
Egoisme
Penganut sovinisme
Wawasan yang sempit
Akibat tindakan diskriminasi:
Tersingkir dari pergaulan sesama
Menimbulkan rasa benci dan dendam
Hilangnya suasana damai
Terganggunya hubungan manusia dengan sesama terlebih dengan Tuhan.